Kamis, 18 Januari 2018

Comparison-Contrast Berburu Beasiswa Dalam dan Luar Negri

Pingin kuliah ke luar negri? Buaaanyak beasiswa temans.. jadi bingung karena banyaknya? Atau bingung karena banyaknya isian di form aplikasi yang harus diisi?:) Ok lah, sebelum memilih untuk ngisi form aplikasi yang mana, mari kita banding-bandingkan kelebihan dan kekurangan beasiswa tersebut.

Mau ngisi form aplikasi beasiswa dalam negri untuk kuliah ke luar negri?  Sejauh ini ngisi formnya masih dalam bahasa Indonesia, satu keuntungan bagi yang belum mahir mengolah kata dalam bahasa Inggris. Kecuali untuk proposal thesis/disertasi yang harus ditulis dalam bahasa Inggris.

Dibandingkan dengan form aplikasi beasiswa dari luar negri, yang punya dalam negri gak banyak yang perlu diisi. Beasiswa LPDP misalnya, hanya meminta kita menuliskan 2 essay. Gak rumit lah, tulis sejujurnya, insya Allah lulus seleksi administrasi.

Kalau beasiswa luar negri…wuih, buanyak banget isiannya, sampai bingung mau ngisi apa, sepertinya jawaban antara pertanyaan yang di lembar sebelah dengan yang di lembar sekarang, itu juga ya jawabannya… tenang.. isi aja sejujurnya, asal jangan persis sama, edit lagi kalimatnya, tulis ulang, ubah-ubah dikit sesuaikan dengan pertanyaan. Dan dari baca-baca pengalaman mereka yang berburu beasiswa… beasiswa luar negri lebih  sulit lolos…jadi harus lebih maksimal usahanya.

Tahap wawancara, kalau beasiswa dalam negri yang wawancara sih orang kita…mostly juga pakai bahasa Indonesia, paling ada satu-dua pertanyaan yang diminta jawab pakai bahasa Inggris..tapi saran aku nih, kalau memang mampu berbahasa Inggris, cas cis cus aja terus, jangan lupa persiapkan diri sebaik-baiknya dan berdoa mohon kelancaran berbicara. Tapi hati-hati, jangan sampai terkesan sok gitu..tunjukkan kemampuan dengan tetap menjaga kerendahan hati, bukan rendah diri ya..

Kalau beasiswa luar negri, pasti ada bulenya, biasanya ada juga orang Indonesia. Nah, kalau mampu berbahasa Inggris, usahakan terus pakai bahasa Inggris selama wawancara, keberadaan orang Indonesia sebagai pewawancara, salah satunya untuk mengantisipasi kalau kita kehilangan kosa kata dan terpaksa ‘mix the languages’, ada dia yang ngerti apa yang kita maksudkan. Nah…kalau sudah lolos wawancara, insya Allah kemungkinan besar deh jadi ke luar negri, kecuali takdir berkata lain…

Eit…ada satu urusan lagi, walaupun bukan atas nama seleksi, tapi wajib diikutin. Yap, betul, training pra keberangkatan. Kalau beasiswa ADS atau sekarang namanya AAS (Australian Awards Scholarship), minimal kita ngikutin training selama 8 minggu. Paling lama kalau gak salah 24 minggu, bergantung pada skor IELTS kita. Selama ngikutin training, kita dikasih uang saku, lebih besar dari gaji PNS golongan III/a yang baru lolos CPNS, beneran, pengalaman pribadi lho!

Training yang diberikan utamanya seputar meningkatkan skill bahasa Inggris, supaya nilai IELTS nya meningkat. Selain itu ada juga kuliah tentang perbedaan budaya, untuk menghindari culture shock. Juga diberi kesempatan ‘meet and greet’ mereka yang udah pernah kuliah dengan beasiswa tersebut.

Kalau beasiswa dalam negri semisal LPDP, trainingnya cuma 10 hari, malah tahun ini katanya cuma 7 hari. Bagi yang gak mau ninggalin keluarga lama-lama, training yang sebentar ini cocok buat kamu. Tapi bagi yang belum pernah ke negri jauh, harus banyak cari informasi sendiri seputar hidup di negara tujuan.

Sekarang hitung-hitungan uang bulanan beasiswa yok…hehehe…Hal ini sangat penting bagi mereka yang kuliah sambil bawa keluarga, soalnya hampir gak ada beasiswa yang mau nanggung biaya keluarga…

Dari pengalaman pemburu beasiswa, salah satu yang paling mengerti kita itu beasiswa LPDP. Biaya bulanan diberikan per 3 bulan, dan di bulan ke-13, bagi yang bawa keluarga, ada biaya untuk 2 anggota keluarga, masing-masing sebesar 25% dari total biaya bulanan. Jadi kalau living allowancenya $2000, tambah biaya untuk 2 anggota keluarga masing-masing 25%, atau $500, total living allowance + family allowancenya $3000. Biaya segitu cukuplah untuk keluarga dengan 2 anak. Tapi kalau anaknya rame seperti keluarga kami, ya harus ngiritlah, dan lebih baik lagi kalau spousenya ada kerja part time atau bahkan full time.

Nah, kalau beasiswa luar negri… kalau AAS bulanannya sedikit lebih tinggi daripada LPDP, tapi gak ada biaya keluarga. Beasiswa lainnya..coba cek di webnya masing-masing ya, hehe…tapi setau saya, dua beasiswa di atas yang menawarkan stipend paling banyak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Emang Enak Tinggal di Luar Negri?

Biasanya nih, kalau mau ke luar negri yang terbayang yang indah-indah aja, yang akan hidup di negri majulah, yang pemandangannya indah, bis...