Kamis, 18 Januari 2018

Tips Berburu Beasiswa Luar Negri Part 1: Mengisi Form Aplikasi

Seperti sudah aku jelasin di tulisan sebelumnya, aku sudah pernah apply 5 macam beasiswa (ssst…sekarang lagi apply 2 macam lagi…tunggu kabar selanjutnya ya). Nah…di sini, aku mau berbagi sedikit banyak tips sukses dapatin besiswa ke luar negri..

Yang pertama, harus sering nungguin internet, nunggu dibuka aplikasi pendaftaran. Sambil nunggu, baca-baca pengalaman mereka yang udah pernah berburu beasiswa yang sedang kamu incar, dari mulai pengalaman ngisi form apikasi, tahap wawancara, ikut tes internasional, TOEFL atau IELTS. Baca juga tentang negara dan universitas tujuan. Bagi yang mau ambil s3, sebaiknya cari LOA  (Letter of Acceptance) dulu, biar lebih dipertimbangkan untuk lulus.

Trus, waktu udah mulai buka pendaftaran, baiknya jangan nunggu deadline deh… bisa stress…makan gak ketelan, tidur gak sempat, kalaupun disempatin, gak nyenyak…tersiksa deh pokoknya, beneran nih, pengalaman pribadi… Soalnya kalau belum deadline, masih dicuekin aja form aplikasinya…

Trus waktu ngisi form aplikasi, apapun pertanyaannya, jawab sejujurnya, tapi jangan pula kelewatan jujurnya. Contoh jujur yang kelewatan, “ Alasan saya milih kuliah di University of Sydney, karena sudah lama saya ingin mengunjungi Opera House..”, gak nyambung dengan urusan akademis. Jadi jawaban dari setiap pertanyaan, harus bersifat akademis dan saling mendukung antara jawaban untuk pertanyaan yang satu dengan jawaban untuk pertanyaan lainnya.

Nah, di atas kan sudah saya suruh baca-baca tentang negara dan universitas tujuan…sekarang waktu ditanya apa alasan milih kuliah di universitas tersebut? Ya jawablah sesuai dengan kata hati dan berdasarkan informasi yang dibaca tentang universitas tersebut, lebih bagus lagi kalau dapat informasi detil tentang jurusan yang dipilih. Misalnya jurusan yang dipilih memang tinggi ranknya di universitas tersebut dibandingkan di universitas lainnya di Australia, walaupun universitas yang dipilih ranknya lebih rendah daripada universitas lain di negara tersebut. Atau yang mau ambil spesialisasi di bidang kanker kulit, setau saya Flinders University yang concern dengan penelitian di bidang itu.

Pertanyaan lainnya yang sering bingung mau ngejawab apa, “Apa kontribusi yang dapat kamu berikan dengan ilmu yang kamu peroleh sepulang dari kuliah di Negara tersebut?”. Kenapa bingung ya? Karena belum dijalanin, jadi belum terlalu mikir kontribusi yang bisa diberikan untuk Indonesia tercinta. Tapi gini deh, coba tanya-tanya atau baca-baca pengalaman orang lain yang mengambil jurusan yang sama dengan kamu, kira-kira, apa saja yang sudah mereka lakukan, atau berencana dilakukan, atau seharusnya dilakukan, dengan ilmu yang mereka miliki.

Masih bingung? Saya kasih contoh. Tamat s1, mau ambil s2 bidang education atau teaching, bilang aja ke depannya, dengan bekal ilmu yang saya peroleh dari universitas tujuan, saya akan memberikan pelatihan untuk para guru sekolah menengah. Pada saat menuliskan hal tersebut, mungkin rasanya tidak mungkin bagi kita memberikan training untuk guru-guru, karena para guru kan sudah sangat berpengalaman mengajar? Sedangkan aku, baru lulus s1, cuma ngajar di bimbel dan bantu buatin PR anak tetangga, kok berani-beraninya ngasih training untuk guru-guru senior ya? Tenang temans, itu sekarang, lain ceritanya kalau udah pulang dari luar negri dengan embel-embel M.Ed di ujung nama. Apalagi punya kesempatan mempromosikan diri (kalau nggak punya ya diciptakan lah..), pergunakan kesempatan sebaik-baiknya. Insya Allah akan sering dipanggil untuk ngisi training, workshop dan seminar.

Segitu dulu yang saya ingat tentang ngisi form aplikasi, bersambung ke tahap wawancara ya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Emang Enak Tinggal di Luar Negri?

Biasanya nih, kalau mau ke luar negri yang terbayang yang indah-indah aja, yang akan hidup di negri majulah, yang pemandangannya indah, bis...